Bagi seller baru, mereka sering bertanya; kenapa jualan di Shopee tidak laku? Selain karena persaingan, terdapat beberapa penyebab yang jarang diketahui. Apa saja? Berikut ulasannya!
Banyak orang berhasil meraih kesuksesan dengan berjualan di Shopee.
Baik itu penjual lama maupun penjual yang baru mencoba untuk berbisnis.
Salah satu faktor yang membuat orang-orang berhasil di Shopee karena platform ini memudahkan konsumen dalam menemukan produk yang mereka cari.
Namun begitu, tak sedikit penjual yang justru merasa kesulitan berjualan di Shopee.
Masalah tersebut sering dialami oleh penjual-penjual baru.
Mereka kerap bertanya; kenapa jualan di Shopee tidak laku?
Selain faktor eksternal seperti persaingan, sebenarnya ada beberapa alasan yang jarang diketahui, termasuk oleh penjual baru.
Lalu, apa saja penyebab jualan di Shopee tidak laku itu?
Berikut penjelasan lengkapnya!
Table of Contents
Penyebab Jualan di Shopee Tidak Laku
Ingin jualan di Shopee makin laku?
1. Kurang Melakukan Riset
Penyebab jualan di Shopee tidak laku pertama bisa jadi karena penjual kurang melakukan riset.
Sebab, tak sedikit penjual langsung jualan tanpa melakukan riset terlebih dahulu.
Padahal, riset sangat penting untuk mengetahui seberapa besar permintaan terhadap produk yang akan dijual, siapa kompetitornya, dan bagaimana perilaku konsumen di kategori tersebut.
Dengan riset yang tepat, Anda bisa menentukan strategi harga, positioning produk, dan membuat konten yang sesuai dengan selera pasar.
Tanpa riset, jualan akan seperti menembak dalam gelap, tanpa arah dan hasilnya pun sering meleset.
Riset pun termasuk cara kompetitor dalam menggunakan judul, deskripsi produk, dan handle konsumen dalam ulasan.
2. Menggunakan Foto Produk yang Tidak Menarik
Foto produk adalah aspek penting dalam penjualan di Shopee.
Andai tampilan produk tidak eye catching, pembeli akan melewatkannya tanpa pikir panjang.
Foto yang buram, minim pencahayaan, atau tidak menunjukkan detail produk bisa membuat calon pembeli kehilangan kepercayaan.
Sebaliknya, foto yang estetik, jernih, dan lengkap dari berbagai sudut bisa meningkatkan CTR (click-through rate) dan daya tarik produk secara drastis.
3. Tak Mengoptimalkan Kata Kunci
Judul produk yang asal-asalan atau terlalu pendek membuat produk susah ditemukan lewat fitur pencarian Shopee.
Kata kunci harus relevan dan mencerminkan istilah yang biasa digunakan pembeli saat mencari barang tersebut.
Misalnya, menjual “tumbler aesthetic” harus menyertakan kata “botol minum” agar jangkauannya lebih luas.
Mengabaikan kata kunci sama saja menyembunyikan produk dari calon pembeli potensial.
Kata kunci pun mesti dioptimalkan di dalam deskripsi untuk meningkatkan visibilitas sebuah produk.
Sayangnya, tak sedikit penjual yang justru mengabaikan aspek ini.
4. Menjual Produk yang Terlalu Umum
Penyebab jualan di Shopee tidak laku selanjutnya bisa jadi karena Anda terlalu menjual produk yang terlalu umum.
Bila Anda menjual produk yang terlalu banyak pesaingnya tanpa ada diferensiasi, kemungkinan besar akan tenggelam di antara ribuan produk atau toko lain yang sudah mempunyai performa lebih bagus.
Sebab, pembeli biasanya memilih toko yang sudah punya banyak rating, harga kompetitif, atau promo menarik.
Jika Anda baru mulai dan produk terlalu generik, sulit untuk bersaing tanpa strategi khusus.
Pilih niche market atau tambahkan nilai lebih agar produk Anda punya alasan kuat untuk dilirik.
5. Deskripsi Produk yang Tidak Jelas
Capek jualan di Shopee tapi nggak ada yang beli?
Deskripsi produk menjadi tempat untuk meyakinkan calon pembeli agar mereka tidak ragu checkout.
Namun, jika isi deskripsinya minim informasi, ambigu, atau bahkan copy-paste dari tempat lain, hal ini bisa menghilangkan kepercayaan pembeli.
Deskripsi yang bagus seharusnya menjawab pertanyaan umum seperti ukuran, bahan, warna, cara pakai, dan garansi.
Semakin jelas informasinya, kian kecil kemungkinan pembeli ragu dan batal belanja.
6. Rating Toko yang Buruk
Pembeli sangat memerhatikan reputasi toko sebelum membeli.
Oleh sebab itu, bila rating toko rendah atau banyak review negatif, mereka akan menganggap toko tidak bisa dipercaya.
Bahkan satu ulasan buruk bisa memengaruhi persepsi pembeli secara signifikan, apalagi jika menyangkut kualitas produk atau pelayanan yang buruk.
Untuk menjaga rating tetap tinggi, penjual harus menjaga kualitas produk, pengemasan, dan pelayanan secara konsisten.
7. Tidak Aktif Memasang Promo
Shopee merupakan marketplace yang sangat dipenuhi dengan promosi.
Jika toko Anda tidak memanfaatkan fitur seperti voucher, diskon toko, cashback, atau gratis ongkir, maka produk akan tampak tidak menarik di mata pembeli.
Banyak pembeli bahkan menggunakan filter pencarian yang hanya menampilkan produk dengan promo aktif.
Promo bukan sekadar potongan harga, tapi strategi agar toko Anda terlihat lebih kompetitif dan menarik.
8. Respons Toko Lambat
Interaksi cepat lewat chat bisa jadi penentu pembeli akan lanjut checkout atau tidak.
Toko yang lambat merespons sering dianggap tidak profesional atau bahkan tidak aktif.
Respons yang cepat dan informatif memberikan rasa aman bagi calon pembeli karena mereka merasa dilayani.
Shopee juga menilai kecepatan respons sebagai bagian dari performa toko, yang bisa memengaruhi peringkat dalam hasil pencarian.
9. Kurangnya Aktivitas Toko
Marketplace seperti Shopee menyukai toko yang aktif dan terus memperbarui aktivitasnya.
Toko yang jarang upload produk baru, tidak menggunakan fitur Shopee Feed, tidak ikut live Shopee, dan tidak aktif menjalankan promo biasanya akan tenggelam dalam algoritma.
Selain itu, pembeli juga cenderung enggan bertransaksi di toko yang terlihat “mati suri”.
Aktivitas yang konsisten tidak hanya membantu menjaga visibilitas toko, tetapi juga menunjukkan profesionalisme dan keseriusan dalam berjualan.
Ingin Performa Toko Lebih Optimal? Percayakan pada MEA Digital Agency
Jika Anda ingin toko di Shopee tidak sekadar aktif, tapi benar-benar berkembang dan menghasilkan penjualan maksimal, bekerja sama dengan MEA Digital Agency adalah langkah tepat.
Sebagai agency terpercaya dengan pengalaman panjang dalam mendampingi ribuan UMKM di Indonesia, MEA memahami dinamika dan tantangan yang dihadapi seller dari berbagai level.
MEA Digital Agency memiliki strategi yang terukur, efektif, dan berbasis data, sehingga setiap langkah optimasi yang dilakukan selalu disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing toko.
Tidak hanya fokus pada tampilan dan konten, MEA juga membantu mengelola promosi, meningkatkan visibilitas, hingga mengarahkan traffic yang lebih berkualitas ke toko Anda.
Keunggulan lainnya, MEA merupakan partner resmi dari marketplace besar seperti Shopee, yang berarti setiap strategi yang digunakan sudah sesuai dengan standar dan sistem dari platform itu sendiri.
Jadi, Anda tidak hanya dibimbing secara teori, tapi juga diarahkan langsung pada praktik terbaik yang terbukti berhasil di lapangan.
Kesimpulan
Itulah beberapa alasan kenapa jualan di Shopee tidak laku.
Pada intinya, berjualan di Shopee memang menawarkan peluang besar, tapi bukan berarti otomatis laris tanpa strategi.
Banyak penjual, terutama yang baru mulai. mengabaikan hal-hal penting seperti riset pasar, kualitas visual produk, optimasi kata kunci, hingga pelayanan toko. Akibatnya, produk sulit ditemukan, tidak menarik minat beli, bahkan kalah saing dengan kompetitor.
Namun, semua hambatan tersebut bisa diatasi dengan pendekatan yang tepat dan strategi yang terukur.
Salah satu cara tercepat untuk mengoptimalkan performa toko Anda adalah bekerja sama dengan MEA Digital Agency.
Sebagai partner resmi Shopee dan agency berpengalaman dalam mendampingi ribuan UMKM, MEA siap membantu Anda membangun toko yang tidak hanya aktif, tapi juga berdaya saing tinggi di tengah ketatnya persaingan marketplace.
***Foto: freepik.com